SensorSensor Pada Mesin Mobil EFI dan Fungsinya. Dua Edisi Khusus Honda CR-V Meluncur di Australia. Ultah Ke-5, Cleveland Cyclewerks Indonesia Luncurkan 2 Motor Baru Harga Rp65 Jutaan. Kipli. Kipli 3 August 2022 17:11 3 August 2022 17:11.
SensorSensor merupakan komponen yang mendeteksi semua indikator yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan volume bensin yang ideal. Pada sistem pengolahan data digunakan sensor sebagai input device yang akan mendeteksi beberapa indikator seperti temperatur udara masuk, kualitas udara masuk, temperatur mesin, dll.
LaporanPraktik Berbasi Video#SMKNEGERI1SUNGAITABUK
InilahSensor Sensor Pada Mesin Mobil EFI Dan Fungsinya January 26, 2022 Otomotif Leave a comment 44 Views hai gaes jumpa lagi sama admin disini yang akan memberikan informasi Hampir seluruh kendaraan roda empat yang beredar saat ini udah mengenakan platform EFI atau Electronic Fuel Injection.
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Assalamu’alaikum sobat otomotif, kita akan belajar tentang sensor apa saja yang ada pada mesin EFI toyota Avanza, Kebetulan avanza ini adalah mobil sejuta umat yang sekarang juga sering dipakai untuk media praktik mesin bersistem Injeksi / EFI di SMK Sebelum kita cari tahu sensor apa saja yang berhubungan sistem bahan bakar pada mesin Avanza ini, alangkah baiknya kita cari tahu dulu apa itu sensor Secara singkat, sensor adalah komponen yang berfungsi menangkap data tertentu seperti tekanan udara masuk, suhu udara masuk dan lain-lain pada mesin dan mengubahnya menjadi sinyal agar dapat dikomunikasikan ke ECU Electronic Control Unit agar ECU dapat menentukan takaran Bahan bakar yang sesuai agar tercipta pembakaran se-Ideal mungkin 1. Sensor MAP Manifold Absolute Pressure Sensor ini menempel pada filter dan terhubung dengan intake manifold lewat selang karet, berada di sebelah kiri air filter, sensor ini juga sering disebut sensor vakum, karena fungsinya memang membaca tekanan atau kevakuman, semakin tinggi tekanan udara di intake manifold kevakuman rendah maka ECU akan mendapatkan informasi bahwa mesin memerlukan bahan bakar lebih, contoh yang sangat mencolok adalah ketika menanjak / akselerasi 2. IATS Intake Air Temperature Sensor Sensor ini berada di air filter bagian depan kiri, sesuai dengan namanya, sensor ini berfungsi sebagai pengukur suhu udara yang masuk, berdasarkan data dari sensor ini ECU akan menentukan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan berdasarkan suhu yang terbaca, contoh saat cuaca dingin maka jumlah bahan bakar akan ditambah agar mesin mudah untuk dihidupkan 3. TPS / Throttle Position Sensor Sensor ini terletak pada Throttle Body, sensor ini berfungsi untuk membaca bukaan katup throttle, tentu semakin besar bukaan throttle yang terbaca maka ECU akan memberikan bahan bakar lebih banyak daripada saat bukaan throtlle kecil 4. WTS / Water Temperature Sensor Sensor ini terletak di bagian belakang kepala silinder / cylinder head, dekat rumah thermostat, sensor ini berfungsi mengukur air pendingin sebagai referensi suhu mesin, saat suhu mesin dingin maka bahan bakar yang masuk ke dalam silinder akan ditambah dan berlaku sebaliknya 5. CKP / Crankshaft Position Sensor / Sensor Posisi Poros Engkol Sensor ini terletak dekat pulley crankshaft depan bawah mesin , sensor ini berfungsi untuk mendeteksi posisi poros engkol yang nantinya dapat diperoleh data kecepatan putar mesin / RPM Rotation per Minute dan posisi TMA silinder 1 6. CMP / Camshaft Position Sensor / Sensor Posisi Camshaft Sensor ini terletak di bagian belakang silinderhead bagian atas, sensor ini berfungsi untuk menentukan posisi camshaft yang nantinya dapat diketahui posisi TMA masing masing silinder 7. Knock Sensor / Knock Sensor Sensor ini terletak di block cyilinder bagian kiri, sensor ini berfungsi untuk mendeteksi knocking getaran yang dihasilkan oleh piston yg diakibatkan timing pengapian terlalu maju, saat terjadi knocking maka timing pengapian akan dimundurkan, saat tidak terjadi knocking maka timing pengapian akan dimajukan sampai nyaris terjadi knocking, karena pada posisi itulah akan didapatkan timing pengapian yang pas sehingga mesin dapat menghasilkan performa yang maksimal 8. 02 Sensor / Sensor Oxygen Sensor ini terletak pada exhaust manifold / manifold buang, berfungsi untuk mengukur kadar oksigen pada gas buang, dari kadar oksigen pada gas buang inilah nantinya dapat diketahui sempurnya tidaknya pembakaran yang terjadi di dalam silinder, contoh jika kadar oksigen pada gas buang lebih besar dari 3% maka dapat diketahui bahwa campuran bahan bakar yang masuk ke dalam silinder terlalu kurus terlalu irit sehingga oksigen tidak habis dibakar dengan bahan bakar, dan jika oksigen kurang dari 0,3% maka campuran bahan baar terlalu gemuk / boros Semoga Bermanfaat...
Macam-macam Aktuator dan Fungsinya pada Sistem EFI - Sistem EFI Electronic Fuel Injection pada mesin mobil modern adalah teknologi dalam sistem bahan bakar yang telah menggantikan teknologi sebelumnya konvensional karburator. Teknologi ini menggunakan perangkat elektronik dalam hal mensuplai bahan bakar dari tangki sampai ke ruang bakar. Tingkat akurasi, timing, durasi, dan tingkat homogenitas campuran udara dan bahan bakar lebih baik daripada generasi sebelumnya merupakan kelebihan utama dari sistem EFI. Dimana hal ini pada akhirnya mempengaruhi performa dan juga banyak komponen yang terlibat dalam sistem EFI, salah satunya adalah aktuator. Aktuator adalah komponen penting pada sistem EFI yang berfungsi mengendalikan sinyal elektronik dari sistem EFI untuk mengontrol penginjeksian bahan bakar ke dalam ruang bakar. Ada banyak jenis aktuator yang digunakan dalam sistem EFI, dan dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa macam aktuator pada sistem AktuatorAktuator adalah komponen elektronik pada sistem EFI yang berfungsi sebagai pengendali gerakan mekanik. Pada kendaraan yang sudah menggunakan kontrol bahan bakar yang dikontrol secara elektrik sistem EFI, Aktuator pada sistem ini bertugas mengubah sinyal tegangan listrik yang diterima dari ECU Electronic Control Unit dari sensor sensor EFI menjadi gerakan mekanik yang diperlukan untuk mengendalikan komponen-komponen mekanis pada sistem pada sistem EFI terdiri dari beberapa jenis, seperti injector, idle speed control ISC, kontrol fuel pump, dan kontrol Cut A/C, ESA, OCV, VVTdan EGR. Masing-masing jenis aktuator ini memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mengontrol penginjeksian bahan bakar ke dalam Aktuator pada Sistem EFI1. InjectorInjector adalah aktuator utama pada sistem EFI yang berfungsi menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar mesin. Setiap silinder pada mesin memiliki satu injector yang terhubung ke manifold intake. Ketika sinyal tegangan dari ECU diterima oleh aktuator injektor, injektor akan membuka untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar sesuai dengan jumlah dan waktu yang telah ditentukan oleh ECU berdasarkan kalkulasi dari sinyal input yang diberikan oleh setiap sensor. Bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor harus sesuai dengan kebutuhan mesin agar mesin dapat beroperasi dengan baik dan tentunya pemakaian bahan bakar yang lebih Idle Speed Control ISCIdle Speed Control ISC adalah aktuator yang mengontrol jumlah udara yang masuk ke dalam mesin saat mesin dalam kondisi idle stasioner. Ketika mesin berada dalam keadaan idle, butterfly valve pada throttle body akan tertutup dan jumlah udara yang masuk ke dalam mesin sangat kecil. Untuk menjaga mesin tetap berjalan stabil, ISC akan membuka untuk memasok udara tambahan ke dalam mesin. Sinyal berupa tegangan dari ECU akan membuka atau menutup ISC untuk menjaga kestabilan putaran mesin saat mesin dalam keadaan Kontrol Fuel PumpKontrol fuel pump berfungsi untuk mengontrol pompa bahan bakar agar dapat menghisap dan memompa bahan bakar sampai ke injektor dengan tekanan yang tepat dan pada saat yang tepat. Kontrol fuel pump akan mematikan pompa bahan bakar ketika tidak fuel pump bertugas untuk mengontrol tekanan bahan bakar, waktu penyaluran bahan bakar, konsumsi bahan bakar, dan keamanan sistem bahan bakar. Dengan pengaturan yang tepat oleh kontrol fuel pump, sistem bahan bakar EFI dapat berfungsi dengan baik dan memastikan kinerja mesin yang Kontrol Cut ACKontrol cut AC merupakan salah satu aktuator pada sistem EFI yang berfungsi untuk mengontrol putaran idle mesin ketika sistem pendingin udara AC dihidupkan. Ketika AC dihidupkan, beban tambahan pada mesin akan menyebabkan putaran idle turun. Untuk mengatasi hal ini, aktuator kontrol cut AC akan meningkatkan putaran idle mesin sehingga dapat menangani beban tambahan yang ditimbulkan oleh tekanan AC akan mendeteksi ketika AC dihidupkan dan memberikan sinyal ke ECU. ECU kemudian akan mengirimkan sinyal ke aktuator kontrol cut AC untuk meningkatkan putaran idle mesin. Saat AC dimatikan, aktuator kontrol cut AC akan kembali ke posisi semula dan putaran idle mesin akan kembali aktuator kontrol cut AC sangat penting untuk menjaga kinerja mesin yang stabil dan mengoptimalkan efisiensi bahan bakar. Tanpa aktuator kontrol cut AC, mesin mungkin tidak dapat menangani beban tambahan yang ditimbulkan oleh AC dan dapat mengalami masalah seperti kehilangan tenaga atau bahkan mati kontrol Cooling Fan pada sistem EFI adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mengontrol kipas pendingin mesin atau Cooling Fan. Cooling Fan pada sistem EFI berfungsi untuk menghilangkan panas yang dihasilkan oleh mesin selama operasi normal dan menjaga suhu mesin agar tetap pada level yang Kontrol Electric FanElectric Fan merupakan salah satu aktuator pada sistem EFI yang terhubung ke sensor suhu mesin dan ECU Electronic Control Unit. Sensor suhu mesin akan memantau suhu mesin dan memberikan sinyal ke ECU ketika suhu mesin mencapai level tertentu. ECU kemudian akan mengirimkan sinyal ke aktuator kontrol Cooling Fan untuk menghidupkan Cooling aktuator kontrol Cooling Fan sangat penting untuk menjaga suhu mesin tetap stabil dan mencegah terjadinya overheating yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Tanpa aktuator kontrol Cooling Fan, Cooling Fan mungkin tidak akan berfungsi dengan efektif dan suhu mesin dapat meningkat dengan cepat, menyebabkan kerusakan pada mesin dan memperpendek masa pakai Electronic Spark AdvancerElectronic Spark Advancer merupakan salah satu aktuator dalam sistem kontrol EFI. ESA berfungsi untuk mengatur waktu pengapian pada mesin. Pengaturan waktu pengapian yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan kinerja mesin dan meningkatkan efisiensi bahan mesin dengan sistem EFI, waktu pengapian dikendalikan oleh ESA secara elektronik. ESA menggunakan sensor seperti sensor putaran mesin, sensor tekanan udara, dan sensor temperatur untuk menentukan waktu pengapian yang tepat untuk mengumpulkan data dari sensor-sensor tersebut dan menggunakan algoritma yang terprogram untuk menentukan waktu pengapian yang ideal untuk kondisi mesin saat itu. ESA kemudian akan mengirimkan sinyal ke ECU Electronic Control Unit untuk mengatur waktu pengapian sesuai dengan yang utama ESA adalah untuk meningkatkan kinerja mesin dan mengoptimalkan efisiensi bahan bakar. Dengan mengatur waktu pengapian secara tepat, ESA dapat membantu mempercepat pembakaran bahan bakar, meningkatkan tenaga mesin, dan mengurangi emisi gas buang. Selain itu, ESA juga dapat membantu mencegah kerusakan pada mesin dan memperpanjang masa pakai mesin dengan mengurangi tekanan pada sistem Exhaust Gas Recirculating EGRExhaust Gas Recirculating EGR merupakan salah satu aktuator pada sistem EFI Electronic Fuel Injection yang bertanggung jawab untuk mengatur aliran gas buang yang masuk kembali ke dalam ruang bakar mesin pada kendaraan utama dari sistem EGR adalah untuk mengurangi emisi gas buang, dengan cara mengalirkan kembali sebagian gas buang yang tidak terbakar ke dalam ruang bakar mesin. Dengan cara ini, suhu pembakaran di dalam ruang bakar akan menurun dan mengurangi emisi gas buang berbahaya seperti nitrogen oksida NOx.Aktuator EGR bekerja dengan cara membuka atau menutup katup EGR untuk mengontrol aliran gas buang yang masuk kembali ke dalam ruang bakar mesin. Sinyal elektronik dari unit kontrol mesin ECU akan menginstruksikan aktuator EGR untuk membuka atau menutup katup EGR sesuai dengan kondisi mesin, seperti kecepatan kendaraan, beban mesin, dan suhu Oil Control ValveOCV merupakan salah satu aktuator pada sistem EFI yang berfungsi untuk mengontrol tekanan oli di dalam mesin sistem EFI, OCV biasanya dikendalikan oleh sebuah solenoid atau motor DC yang terhubung ke unit kontrol mesin ECU sebagai aktuator. Ketika ECU memberikan sinyal, aktuator akan memungkinkan oli mesin mengalir ke dalam OCV dan mengatur tekanan oli di dalam mesin Variable Valve Timing VVTVariable Valve Timing VVT adalah sebuah teknologi yang memungkinkan pengaturan waktu pembukaan dan penutupan katup secara variabel sesuai dengan kondisi operasi mesin. Teknologi ini memungkinkan mesin untuk bekerja dengan lebih efisien dan mengoptimalkan tenaga yang dihasilkan, baik pada saat mesin bekerja pada kecepatan rendah maupun mengatur waktu pembukaan dan penutupan katup pada teknologi VVT, digunakan komponen yang disebut sebagai VVT Actuator. VVT Actuator biasanya dikendalikan oleh solenoid atau motor DC yang menggerakkan mekanisme di dalamnya untuk mengatur posisi katup pada saat yang menggunakan VVT, mesin dapat menghasilkan tenaga yang lebih optimal dengan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, serta mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan. Oleh karena itu, VVT menjadi salah satu teknologi yang penting dalam sistem EFI dan merupakan bagian dari komponen aktuator pada sistem sekilas pembahasan mengenai Macam-macam Aktuator dan Fungsinya pada Sistem EFI. Baca juga info lain seputar sistem EFI pada artikel lain
9 Sensor Sistem EFI Beserta Fungsinya - Sistem EFI Electronic Fuel Injection berfungsi untuk mengontrol bahan bakar secara elektronik dengan lebih optimal. Dengan menggunakan sistem ini, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi yang berbeda, seperti temperatur air pendingin, temperatur udara masuk, kecepatan mesin, posisi katup throtle, dan berbagai kondisi lain yang penting. Sistem EFI memungkinkan pengontrolan yang lebih tepat dan efektif terhadap kondisi-kondisi variatif yang belum dapat diatasi oleh teknologi jadi sistem ini adalah generasi lebih lanjut dan penyempurnaan dari sistem sebelumnya sistem konvensional yang menggunakan karburator. Sistem EFI mengontrol sistem bahan bakar kendaraan secara elektronik dengan menggunakan tiga mekanisme utama sensor, kontrol, dan aktuator. Sensor digunakan untuk mendeteksi lebih dari 10 kondisi variatif yang mempengaruhi injeksi bahan bakar. Seperti komputer, sistem EFI memiliki kontrol untuk memproses data dari sensor. ECU Electronic Control Unit adalah perangkat kontrol yang digunakan pada sistem EFI untuk membaca sinyal dari sensor dan menghitung hasil pengkalkulasian. Hasil dari penghitungan ECU akan menghasilkan output dalam bentuk sinyal tegangan yang akan dikirimkan ke aktuator. Bagian aktuator inilah yang akan menjadi secara elektronik memberikan kelebihan pada kendaraan, baik dari segi pencampuran udara dan bahan bakar yang lebih homogen, maupun emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan. Dengan penggunaan sensor pada sistem EFI, berbagai kondisi dan variabel yang mempengaruhi kinerja kendaraan dapat dideteksi dengan lebih baik. Hal ini memungkinkan efisiensi yang lebih baik pada berbagai kondisi pengoperasian kendaraan yang menggunakan teknologi EFI mengaplikasikan perangkat yang spesifik untuk menyuntikkan bahan bakar. Hal ini membuat tingkat homogenitas campuran udara dan bahan bakar menjadi lebih baik dan pada akhirnya akan membuat pembakran lebih sempurna. Pembakaran sempurna tentunya akan berpengaruh kepada performa sudah dijelaskan bahwa berbagai kondisi dapat dideteksi oleh sensor. Lalu apa saja yang dapat dideteksi oleh sensor pada sistem EFI? Ok berikut sensor sensor pada sistem EFI beserta fungsi Sensor Sistem EFI Beserta Fungsinya1. Sensor CKP Crankshaft Position SensorFungsi Mendeteksi putaran crankshaft Engine rpm dan timing pengapianSensor CKP merupakan salah satu komponen penting pada sistem EFI pada kendaraan. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi putaran atau rotasi mesin kendaraan. Dengan mendeteksi kecepatan putaran dan posisi top piston, sensor CKP akan mengirimkan sinyal ke unit kontrol EFI untuk menentukan timing yang tepat untuk injeksi bahan bakar dan pengapian pada koil mesin. Dengan demikian, sensor CKP memainkan peran yang krusial dalam memastikan performa mesin kendaraan yang optimal dan efisien. Ketika putaran mesin kendaraan semakin tinggi, maka dibutuhkan pembukaan injektor yang lebih cepat sehingga dapat menyesuaikan dengan putaran mesin yang lebih Sensor CMP Camshaft Position SensorFungsi Mendeteksi putaran camshaft, dari pendeteksian putaran camshaft ini CMP akan mengetahui dengan tepat posisi langkah piston saat di TMA Titik Mati Atas atau langkah isap dimana pada saat ini terjadi CMP Camshaft Position Sensor adalah salah satu sensor utama pada kendaraan dengan sistem EFI. Sensor ini mendeteksi posisi dari poros nok dan poros kam yang berputar. Sensor CMP memberikan informasi kepada ECU Electronic Control Unit mengenai posisi poros nok dan poros kam pada mesin. Informasi ini kemudian digunakan oleh ECU untuk mengatur waktu pembukaan injektor dan pengapian, sehingga mesin dapat berjalan secara optimal. Jika terjadi masalah pada sensor CMP, maka mesin kendaraan akan sulit untuk dihidupkan atau bahkan tidak dapat dihidupkan sama sekali. Sensor CMP bekerja dengan cara mendeteksi perubahan magnetik pada poros nok atau poros kam, dan menghasilkan sinyal listrik yang kemudian diolah oleh Sensor TPS Throttle Position SensorFungsi Mendeteksi sudut bukaan katup throttleSensor TPS Throttle Position Sensor adalah sensor yang terletak pada throttle body atau katup gas pada sistem EFI kendaraan. Karenanya apabila terjadi perubahan sudut pada throtle valve maka TPS akan medeteksinya dan mengirimkan sinyal listrik ke ECU untuk melakukan kalkulasi. Hasil dari kalkulasi ini akan dikirimkan ke injektor dalam bentuk sinyal listrik sehingga terjadi penginjeksian bahan bakar. Sensor ini juga berfungsi untuk mengontrol bahan bakar agar terhenti ketika kendaraan melakukan deselerasi. Bukaan katup throttle yang besar akan membuat injektor membuka dalam waktu yang lebih lama bahan bakar yang diinjeksikan lebih banyak. Dengan adanya sensor TPS, sistem EFI dapat mendeteksi posisi katup throttle, sehingga injeksi bahan bakar bisa diatur dengan tepat pada saat deselerasi. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar pada tau cara kerjanya baca di Fungsi dan Cara kerja Throttle sensor 4. Sensor ECT Engine Collant Temperatur / WTS Water Temperatur SensorFungsi Mendeteksi suhu air pendinginSensor ECT Engine Coolant Temperature sebenarnya bisa ditempatkan di beberapa tempat di dalam sistem pendingin mesin, tergantung pada desain kendaraan. Namun, tempat yang umum untuk pemasangan sensor ECT adalah pada blok mesin atau housing thermostat di bagian bawah. Sensor ECT menggunakan pendeteksi panas tipe NTC Negatif Temperature Coefisien. Metoda pendeteksiannya yaitu ketika suhu air pendingin naik maka tahanan atau resistansi pada sensor ini akan turun. Begitu juga sebaliknya, sensor ECT juga berfungsi sebagai pengontrol kipas radiator untuk menjaga suhu mesin tetap pada level yang optimal. Ketika suhu mesin sudah mencapai temperatur kerja yang ditentukan, sensor ECT akan memberikan sinyal ke ECU untuk mengaktifkan kipas radiator sehingga suhu mesin tetap stabil dan tidak mengetahui Cara Kerja dan Fungsin dari sensor WTS/ECT Baca di sini 5. IATS Intake Air Temperatur SensorFungsi Mendeteksi suhu udara yang masuk ke intake manifoldIATS atau Intake Air Temperature Sensor merupakan sensor yang mendeteksi suhu udara di dalam intake manifold. Hal ini penting karena suhu udara masuk dapat mempengaruhi jumlah bahan bakar yang harus diinjeksikan ke mesin agar pembakaran optimal. Semakin dingin udara masuk, semakin banyak bahan bakar yang diperlukan untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna. Sedangkan jika udara masuk terlalu panas, maka perlu dikurangi jumlah bahan bakar yang diinjeksikan untuk menghindari terjadinya detonasi. Oleh karena itu, IAT akan memberikan informasi tentang suhu udara masuk ke ECU, sehingga ECU dapat mengontrol jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke mesin secara Oksigen SensorFungsi Mendeteksi kadar oksigen didalam gas buangOksigen sensor merupakan jenis sensor koreksi, dimana sensor ini ditempatkan pada bagian exhaust kendaraan. Kendaraan kita menggunakan mesin pembakaran dalam sebagai penggerak, yang mana tenaga utamanya berasal dari proses pembakaran bahan bakar di dalam mesin tersebut. Kita tahu semua jenis pembakaran akan menghasilkan gas sisa pembakaran. Gas sisa pembakaran inilah yang akan keluar melewati exhaust. Konsentrasi gas buang akan dideteksi oleh oksigen sensor untuk kemudian oksigen sensor akan memberikan sinyal ke ECU sehingga ECU dapat mengatur perbandingan campuran udara dan bahan bakar ke tingkat paling optimal. Tentunya dengan ditempatkannya oksigen sensor kita bisa tahu bahwa kendaraan bekerja dengan AFR yang ideal atau tidak dengan melihat nilai konsentrasi oksigen di dalam gas MAP sensor Manipold Absolute PressureFungsi MAP Sensor1. Mengukur besarnya tekanan udara di intake manifold2. Mendeteksi kondisi kevakuman di intake manifold3. Mengirimkan data tekanan udara di intake manifold ke ECU8. AFM Air Flow MeterFungsi sensor ini adalah untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam silinderSensor ini terdapat pada EFI tipe AFM umumnya ditempatkan di antara filter udara dan katup throttle pada kendaraan. Terdapat dua metode pendeteksian pada sensor AFM, yaitu metode langsung dan tidak AFM yang ditempatkan antara filter udara dan throttle memiliki dua metode pendeteksian yaitu deteksi langsung dan tidak langsung. Pada metode deteksi langsung, terdapat beberapa cara untuk mendeteksi aliran udara seperti menggunakan sensor air flow dengan menggunakan vane, sensor air flow meter tipe karman vortek, dan sensor air flow meter dengan pendeteksian berat seperti hot wire type dan hot file type. Sedangkan pada metode deteksi tidak langsung, digunakan sensor air flow meter dengan tipe speed density dan sensor air flow meter tipe throttle Knock SensorKnock sensor berfungsi untuk mendeteksi ketukan atau knocking pada mesinKomponen piezo elektrik digunakan oleh knock sensor sebagai alat pendeteksi getaran atau knocking pada mesin. Bagaimana ketukan ini bisa terjadi? Ini erat hubungannya dengan kesempurnaan pembakaran. Idealnya pada motor pembakaran dalam, pembakaran akan terjadi setelah bahan bakar dikompresikan dan beberapa derajat sebelum TMA busi akan memercikan bunga api. Namun pada kondisi tertentu bisa karena adanya modifikasi atupun penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai pembakaran ini tidak teopat pada waktunya terjadi pre ignition. Pre ignition inilah yang akan membuat suara ketukan/detonasi. Menggetarkan dinding silinder dan bahkan suara ketukannya bisa kita pembahasan mengenai 9 Sensor Sistem EFI Beserta Fungsinya. Cari juga seputar cara kerja sensor pada artikel lain di
Pada artikel sebelumnya, kita sudah pernah membahas sistem Electronic Fuel Injection EFI yang konsep kerjanya menggunakan tiga komponen dasar yaitu, Sensor, Prosessor, dan Actuator. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas beberapa macam sensor dan fungsinya yang ada pada sistem Electronic Fuel Injection EFI. Sensor secara garis besar memiliki fungsi mendeteksi dan mengukur nilai-nilai fisik untuk kemudian diubah menjadi nilai listrik yang akan digunakan oleh Engine Control Unit sebagai data input masukan tentang kondisi yang terjadi pada mesin secara aktual. Dalam sistem EFI jumlah sensor yang digunakan biasanya lebih dari satu. Masing-masing sensor memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda. Ada sensor yang digunakan untuk mengukur udara, mengukur suhu air, bahkan menghitung jumlah putaran pada poros engkol mesin. Berikut adalah daftar macam-macam sensor pada Electronic Fuel Injection EFI 1. Intake Air Temperature Sensor IAT Intake Air Temperature Sensor IAT sensor adalah sensor yang berfungsi untuk mengukur suhu dan temperatur udara yang masuk kedalam intake manifold. Sensor ini biasanya diletakkan dekat dengan filter udara dan menjadi satu tempat dengan Mass Air Flow Sensor dan Barometric Pressure Sensor .2. Barometric Pressure Sensor Barometric Pressure Sensor adalah sensor yang digunakan untuk mengukur tekanan udara berdasarkan ketinggian tempat dengan menggunakan Semi konduktor. Dimana diketahui bahwa semakin tinggi suatu tempat dari permukaan air laut, maka tekanan udaranya akan semakin kecil. Barometric Pressure Sensor ini umum diletakkan berdekatan dengan Air Flow Sensor dan Intake Air Temperatur Mass Air Flow Sensor MAF Mass Air Flow Sensor MAF adalah salah satu jenis dari dari beberapa macam Air Flow Meter Sensor yang umum digunakan pada sistem EFI. Mass Air Flow Sensor MAF ini berfungsi untuk mengukur jumlah dan massa udara yang masuk kedalam intake manifold. 4. Throttle Position Sensor TPS Throttle Position Sensor TPS adalah sensor yang berfungsi untuk mengukur derajat sudut buka dan tutup Throttle Valve katup pedal gas. Dipasang dekat dengan throttle body, Throttle Position Sensor digunakan sebagai data oleh ECU untuk menentukan jumlah bahan bakar yang akan di injeksikan ke mesin. 5. Acceleration Pedal Sensor APS Acceleration Pedal Sensor adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi jarak pedal gas dari titik awal. APS ini umum digunakan pada mobil dengan sistem EFI yang sudah menggunakan sistem DBW Drive By Wire 6. Manifold Absolute Pressure Sensor MAP Manifold Absolute Pressure Sensor MAP ini adalah sensor yang digunakan untuk mengukur tekanan udara vakum di dalam intake manifold. Data dari sensor ini digunakan untuk mengatur timing pengapian berdasarkan beban kerja Crankshaft Position Sensor CKP Crankshaft Position Sensor CKP adalah sensor yang berfungsi untuk mengukur kecepatan putaran mesin RPM. Sesuai namanya, sensor ini akan mengukur putaran crankshaft poros engkol guna mengetahui kecepatan mesin per satuan waktu putaran. Baca 3 Fungsi sensor ckp pada mesin injeksi8. Camshaft Position Sensor CMP Camshaft Position Sensor CMP adalah sensor yang berfungsi untuk mengukur derajat dan posisi puncak Top dari camshaft noken as pada tiap-tiap silinder mesin. Posisi top yang dimaksud adalah posisi puncak sebuah piston pada sebuah silinder, yaitu posisi piston-nya sedang berada di akhir langkah kompresi dan akan memulai langkah usaha. 9. Knock Sensor / Detonation Sensor Knock Sensor adalah sensor yang berfungsi untuk mengukur getaran abnormal yang terdengar seperti ketukan Knock akibat pembakaran yang tidak sempurna di dalam mesin. Menggunakan bahan piezo electric, knock sensor umum di tempatkan pada bagian dinding blok mesin. 10. Oil pressure sensor Oil pressure sensor adalah sensor yang berfungsi untuk mengukur tekanan oli mesin yang sedang mengalir di main gallery blok mesin. Saat tekanan oli di dalam mesin berkurang, sensor ini akan mengirimkan peringatan ke pengemudi melalui indicator oli. Namun, jika tekanan oli tidak ada, maka secara otomatis, mesin akan Oxygen sensor Oxygen sensor adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi kadar oksigen didalam gas buang. Dipasang pada bagian muffler, Oxygen sensor akan menentukan timing dan waktu pengapian serta jumlah injeksi bahan bakar agar didapat pembakaran yang sesuai sehingga emisi gas buang menjadi lebih ramah Engine Coolant Temperature Sensor ECT Engine Coolant Temperature Sensor ECT adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu dan temperatur air pendingin mesin, dimana suhu air pendingin digunakan sebagai indikator suhu mesin pada sistem EFI. Data suhu dari Engine Coolant Temperature Sensor ini digunakan oleh ECU untuk mengontrol Radiator Motor Fan. 13. Vehicle Speed Sensor Vehicle Speed Sensor adalah sensor yang berfungsi untuk mengukur kecepatan putaran roda kendaraan. Umumnya terletak di bagian output transmisi yang berhubungan dengan as roda kendaraan.
sensor efi dan fungsinya